B A B II : Manajemen Proyek Bidang IT dan Pendidikan

advertise here
BAB II : Manajemen Proyek Bidang IT dan Pendidikan
  


A. PENDAHULUAN
    Nah kembali lagi dengan saya, disini saya akan memaparkan sedikit materi mengenai lanjutan dari Manajemen Proyek di bidang IT dan pendidikan. Yuk simak penjelasan dibawah ini !

B. LATAR BELAKANG
      Manajemen proyek adalah Suatu metode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intensif untuk menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek. Bertujuan guna tercapainya sebuah kegiatan secara efektif dan efisien.
Nah setelah mengetahui pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan sebuah kegiatan kita perlu melakukan sebuah manajemen atau pengaturan proyek untuk mencapai tujuan dari manajemen itu sendiri. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada point F yaitu pembahasan.

C. ALAT DAN BAHAN
     Laptop dan Charger

D. MAKSUD DAN TUJUAN
    Maksud dan tujuan ditulisnya Blog ini adalah untuk mengetahui seberapa paham materi yang telah saya serap mengenai Manajemen Proyek Bidang IT dan Pendidikan.

E. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
      Mulai jam 08.00 hingga jam 16.00

F. PEMBAHASAN
     Nah di dalam Manajemen sendiri ada 4 fungsi atau prinsip umum menurut George R. Tery yaitu Planning, Organizing, Actuating, Controlling atau biasa yang disingkat POAC.
Sekarang saya akan menjelaskan tentang prinsip tsb :

A. Planning (Perencanaan),
    Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
Contoh Planning Pembangunan Sekolah Internasional berbasis IT

    Pada proses planning perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :

  • Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia.
    - Tujuan yang dimaksud sudah jelas yaitu membangun sekolah internasional berbasis IT, maka setelah itu kita melakukan Observasi terlebih dahulu ke lokasi yang dituju. Seperti, mengamati apakah tempat itu strategis atau tidak, berapa luas lahan tsb, dsb.
  • Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia.
    -Untuk mencapai tujuan tsb. Kita bisa mencari referensi seperti menerapkan beberapa sistem Modern berbasis IT dari sekolah yang telah berbasis IT.
    -Untuk mencapai tujuan serta sasaran proyek tsb. Anda bisa mencari SDM sesuai bidangnya dan berapa SDM yang diperlukan. Selain itu juga mempersiapkan alat serta bahan yang dibutuhkan.
  • Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang kongkrit.
    -Setelah itu susunlah sebuah konsep-konsep apa saja yang akan diterapkan guna menunjang terciptanya tujuan tsb.
    -Sesuaikan juga konsep tsb. Dengan badget yg dimiliki oleh client.
  • Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan dan sasaran.
    -Nah setelah konsep tersusun, kemudian tentukan waktu pembangunan dari start hingga finishing.
B. Organizing (Pengorganisasian)

      Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.

     Dalam proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :
  • menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
  • membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
  • mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di dalam koordinasinya.
  • Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural maupun fungsional yang secara konsisten harus dijalankan.

    Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme :
  • koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando),
  • koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level); dan
  • koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi komando)
C. Actuating (Penggerakan)

       Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan; mengarahkan; dan memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

   Berikut ini beberapa metoda mensukseskan “actuating” yang dikemukakan oleh George R. Terry, yaitu:

  • Hargailah seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasa keberadaannya di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting.
  • Instruksi yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat dengan mempertimbangkan adanya perbedaan individual dari pegawainya,hingga dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya.
  • Perlu ada pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dan dilaksanakan oleh pegawainya.
  • Perlu melakukan pengawasan untuk meningkatkan kinerja pegawai, namun haruslah dengan cara-cara yang tidak boleh mematikan kreativitas pegawai.
D. Controlling (Pengendalian)

     Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan oleh konsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan konstruksinya dilakukan oleh kontraktor.

     Kegiatan ini berlaku juga dalam kegiatan internal konsultan supervisi, dalam artian, kepada pihak luar konsultan supervisi itu bertugas mengawasi kontraktor, selain itu secara internal Site Engineer juga melakukan controlling terhadap Quantity Engineer dan Quality Engineer. Secara keseluruhan internal controlling ini dapat mendorong kinerja konsultan
supervisi lebih baik di dalam mengawasi pekerjaan kontraktor.Ruang lingkup kegiatan controlling mencakup pengawasan atas seluruh aspek pelaksanaan rencana, antara lain adalah:

  • Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
  • Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang ,peralatan, bahan)
  • Prosedur dan cara kerjanya
  • Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian sasaran.

    Controlling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan fakta-fakta tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah memperbandingkan antara rencana dan pelaksanaan,untuk memahami kemungkinan terjadinya penyimpangan.

G. REFERENSI
    Ebook Konsepsi Manajemen Proyek di Bidang IT.pdf

H. PENUTUP
    Kali ini itu saja yang bisa saya sampaikan. Apabila ada kesalahan yang baik di sengaja ataupun tidak saya mohon maaf. Terima Kasih
x

Click to comment